Rabu, 13 Januari 2016

BAB 2 Skenario 2 Blok 1 Berpikir Kritis dan Keterampilan Sepanjang Hayat



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Karya Tulis Ilmiah

2.1.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Hariwi Jaya, M (2008) Karya Tulis Ilmiah adalah karya pemikiran yang ditulis atas hasil penelitian atau kajian yang didukung dengan sajian fakta/data/bukti empiris dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah.

2.1.2 Tujuan Karya Tulis Ilmiah
Tujuan Karya Tulis Ilmiah menurut Dr. Ali Mustadi, S.Pd, M.Pd adalah menghasilkan mahasiswa yang mempunyai kamampuan sebagai berikut.
1)      Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis;
2)      Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa;
3)      Karya ilmiah yang ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat;
4)      Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah;
5)      Melatih ketrampilan dasar untuk melakukan penelitian.

2.1.3 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.  Melatih untuk  mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif dan efisien
2.  Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
3.  Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
4.  Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis
5.  Memperoleh kepuasan intelektual
6.  Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
7.  Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.




2.1.4 Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
1.      Logis
2.      Sistematis
3.      Objektif
4.      Tuntas dan menyeluruh
5.      Seksama
6.      Jelas
7.      Kebenarannya dapat diuji
8.      Terbuka
9.      Berlaku umum
10.  Penyajiaanya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang baku

2.1.5 Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
1.      Laporan penelitian (termasusk skripsi, thesis, disertasi, dan laporan penelitian lainnya)
2.      Artikel Jurnal Ilmiah (hasil penelitian)
3.      Artikel Majalah Ilmiah (hasil kajian)
4.      Makalah ilmiah (bahan seminar, workshop/lokakarya, konferensi, pelatihan, temu ilmiah lainnya)
5.      Buku/bahan ajar (buku perkuliahan, buku pelajaran sekolah, buku pegangan dosen/guru, dan buku ilmiah lainnya)
6.      Modul/Handout/Diktat
7.      Artikel opini ilmiah di media massa seperti koran.












2.2       CONCEPT MAPPING

2.2.1    Pengertian Konsep mapping
                          Menurut Martin (Triato :2010)Konsep Mapping adalah ilustrasi grafis konkrit yang mengindikasikan sebagaimana konsep tunggal dihubungkan ke konsep konsep lain pada kategori yang sama. Dari pendapat tersebut tersirat bahwa peta konsep merangkaikan konsep satu dengan konsep lainnya sehingga akan terjadi keterkaitan antara konsep konsep tersebut.
                           Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa konsep mapping atau peta konsep merupakan cara kreatif setiap peserta didik untuk mencatat pelajaran dan memudahkan mereka untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif yng telah mereka pelajari.

2.2.2        Langkah-langkah Konsep Mapping
1.      Menetapkan variabel
2.      Mencari sumber bacaan yang relevan
3.      Memilih topik yang relevan
4.      Mencari definisi variabel dan dibandingkan antar sumber, dipilihyang sesuai, dianalisa, dan dirumuskan
5.      Mulai ditengah, dengan gambar atau topik
6.      Gunakan gambar, simbol atau kode
7.      Memilih kata kunci
8.      Setiap gambar atau kata yang penting diberi tanda
9.      Buat garis penghubung
2.2.3   Fungsi Konsep Mapping
Beberapa fungsi Konsep Mapping diantaranya:
1)      Menghasilkan, memvisualisasikan, dan membantu penelitian, pengorganisasian, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan menulis.
2)      Membantu mengingat kenangan yang ada
3)      Menyajikan gagasan lebih dalam
4)      Mendorong pendekatan brain storming untuk perencanaan dan pengorganisasian
5)      Membantu perumusanhipotesis melalui pengumpulan data
6)      Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup
7)      Membantu membahas masalah
2.2.4 Kelebihan penggunaan konsep mapping:
1.      Memudahkan pembelajaran dengan memahami serta membantu mahasiswa dalam merangkum materi secara sistematis
2.      Menunjukkan keterkaitan yang relevan untuk setiap materinya, sehingga bisa lebih mudah dipahami dan diingat mahasiswa
3.      Memperjelas konsep utama bagi dosen dan mahasiswa
4.      Melatih mahasiswa untuk belajar mandiri dan banyak membaca
5.      Mahasiswa lebih memperhatikan penjelasan dosen, karena bila tidak mengerti tidak dapat membuat peta konsep
6.      Melatih mahasiswa untuk mengidentifikasi ide-ide utama
7.      Mengasah kreatifitas dengan mengaitkan antar peta konsep.

2.2.5        Kekurangan penggunaan Konsep Mapping:
1.      Apabila mahasiswa belum memahami materi, maka ia akan kesulitan seperti, sulit memulai pembuatan peta konsep, sulit menentukan hierarki pada peta konsep, ataupun sulit menuangkan gagasan dalam bentuk peta konsep
2.      Jika dosen tidak menggunakan peta konsep dalam pembelajarn maka mahasiswa merasa terbebani dengan tugas membuat peta konsep
















2.3      Referensi
2.3.1 Pengertian Referensi
                        Referensi adalah tulisan tentang sejumlah informasi terhadao sebuah buku yang ditinjau dan juga telah dinilai tentang sumber penulisannya. Dalam referensi memuat beberapa informasi seperti halnya penulis atau pengarang. Nama buku, tahun buku, dan tahun terbit buku tersebut. Kata referensi berasal dari bahasa inggris yaitu refer to yang memiliki arti berpaling atau merujuk. Jadi, referensi adalah rujukan yang menggambarkan informasi tentang buku atau sumber terkait.

2.3.1        Cara Penulisan Referensi :
1.      Disusun berdasarkan alfabet, berturut-turut dari atas kebawah tanpa menggunakan angka arab
2.      -     Tulis nama pengarang (nama belakang terlebih dahulu baru nama depan)
-          Tahun terbit buku
-          Judul buku
-          Tulisan kota terbit dan nama penerbitnya. Diantaranya kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik (Sophia : 2005)
3.      Apabila digunakan sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang baru terbit. Diantara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang .
Contoh : Dwiloka, Bambang.2005.Teknis Menulis Karya Ilmiah, Bandung : Rineka Cipta
4.      Dari internet
-          Nama pengarang 
-          Tanggal revisi terakhir
-          Judul makalah
-          Media yang memuat
-          URL yang terdiri dari protocol atau situs
-          Tanggal akses


2.3.2        Contoh Referensi :
1.          Smith,J.(2005a). Harvard Referencing. London:Jolli Good Publishing
2.          Smith,J.(2005b). Dutch Citing Practi Ces. The Hague:Holland Research Foundation.
3.          Sam,John.(2005,18 oktober). “Protest Halt Online Auction to Shoot Stag”, The Guardian. Diakses 7 februari 2006.

2.3.3        Tujuan Referensi :
1.      Menemukan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat
2.      Menelusuri informasi dengan menggunakan berbagai pilihan sumber informasi yang lebih luas
3.      Menggunakan setiap koleksi bahan pustaka referensi dengan tepat guna.






















BAB III
Konsep Mapping

3.1 Konsep Mapping

Maba FKG IIK
Bhakti Wiyata
Mencari Refrensi yang Relevan
Tugas
DHE
 















                                                                                                    

Internet
Literatur
 



                                                                                                                 
e-learning
Sosial Media
Search Engine
e-jurnal
Text book
Non text book
 





Konsep Mapping
                                                                                                                                                           

 

                                                                                                                                                           
KaryaTulisIlmiah
Makalah
 









BAB IV
PEMBAHASAN

           
Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisis yaitu pembahasan mengenai bagaimana pentingnya concept mapping dalam pembelajaran, salah satunya dalam membuat tulisan ilmiah.
Concept mapping merupakan salah satus trategi belajar yang dikembangkan di dalam proses pembelajaran dengan cara membuat kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diteliti. Tulisan ilmiah merupakan salah satu kegiatan menulis yang membutuhkan concept mapping atau kerangka konsep ini sebelum memulainya.
Melalui concept mapping dapat mendorong pada pendekatan brain storming untuk perencanaan dan pengorganisasian. Perencanaan dan pengorganisasian ini dibutuhkan dalam penulisan ilmiah. Agar dapat mendorong pada pendekatan ini, diperlukan adanya keaktifan dari mahasiswa, selain itu juga kreatifitas yang dapat memutar-balik kan konsep-konsep pembelajaran yang ada.
Karena tulisan ilmiah merupakan buah pikiran yang diperoleh dari pengamatan, penelitian dan peninjauan terhadap sesuatu disusun dengan metode dan sistematika tertentu. Maka concept mapping sangat diperlukan dalam mempertajam ruang lingkup permasalahan,  sehingga mempermudah mahasiswa dalam pengumpulan pencarian sumber yang sesuai topic permasalahan. Di dalam sumber-sumber yang telah terkumpul, penjelasan topik yang akan dibahas dalam tulisan ilmiah dijabarkan. Dan langkah penulisan dalam tulisan ilmiah pun bias dimulai dengan mengembangkan kerangka konsep yang telah dibuat.
Dalam pembuatan concept mapping, dibutuhkan pemahaman mahasiswa akan bahasan. Jika tidak, maka akan sulit dalam menentukan variabel. Karena penentuan variable inilah yang menjadi langkah utama dalam pembuatan concept mapping dan dengan variable inilah concept mapping dapat diukur. Setelah menetapkan variabel, mahasiswa diharuskan untuk mencari sumber referensi yang relevan yang sesuai dengan masalah atau yang dipelajari. Maksud dari relevanya itu berguna, bersangkut paut dan berhubungan langsung dengan persoalan yang sedang diteliti. Referensi yang relevan dapat dicari melalui dua cara yaitumelalui internet dan literature.
Suatu tulisan ilmiah tidak bisas embarangan ditulis tanpa pencantuman referensi. Di dalam tulisan ilmiah, referensi yang relevan sangat menentukan nilai keilmiahan dari tulisan tersebut. Tanpareferensi, tulisan yang telah dibuat tidak bias dikatakan sebagai tulisan ilmiah. Karena suatu karya ilmiah disusun dengan cara-cara yang ilmiah pula. Pun demikian dalam penulisan referensi tidak boleh asal tulis tanpa memperhatikan cara penulisan yang benar, baik referensi yang dicantumkan pada teks maupun di dalam daftar pustaka.  
Setelah referensi terkumpul, mahasiswa harus memilih topik yang relevan.Tahap selanjutnya yaitu dengan mencari definisi variable dengan membanding-bandingkan antara sumber satu dengan yang lain yang lebih sesuai kemudian dianalisa dan dirumuskan.
Kemudian langkah selanjutnya yaitu memulai dari tengah, dengan gambar atau topic untuk kemudian diberigaris penghubung dan keterangan.
            Dengan kerangka konsep yang telah dibuat, mahasiswa akan lebih mudah dalam mengingat kenangan atau informasi-nformasi yang sudah dibaca sebelumnya. Sehingga membantu penelitian, pengorganisasian serta pemecahan masalah yang akan dipaparkan dalam tulisan ilmiah.
            Dengan pengumpulan data, kerangka konsep membantu mahasiswa dalam perumusan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan yang telah dirumuskan di pendahuluan. Hipotesis ditarik dari berbagai fakta yang muncul sehubungan dengan hal yang telah dirumuskan.
Oleh Sebab itu, peranan concept mapping atau kerangka konsep sangatlah penting dalam pembuatan tulisan ilmiah. Tanpa kerangka konsep, mahasiswa akan kesulitan merangkai kata-kata di dalam tulisan ilmiah. Proses perumusan masalah juga akan terhambat, begitu pula dalam pembahasan masalah

























BAB V
PENUTUP

51  Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan Jurnal karya tulis ilmiah,concept mapping penulis menyimpulkan bahwa bahasa dalam junalistik tidak di haruskan menggunakan satu bahasa namun bisa juga dengan mamadukan dengan bahsa lain namun dengan penggunaan yang tepat. Bahasa Indonesia dapat di kembangkan dengan di padukan dengan bahasa melayu maupun bahasa asing yang lain dalam penerapannya di dunia jurnalistik

5.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

















DAFTAR PUSTAKA

·         Dwiloka,Bambang.2005.Teknik Menulis Karya Ilmiah Bandung:Rineka Cipta
·         Ridwan,Arifin.2012 Pengertian,Jenis,dan ciri Karya Tulis
·         Trianto.2010.Mendesain Model Pembelajaran Inova Tiprogresiv.Jakarta:Pernada Media
·         Sanjaya, Sailendra Srihadi.2008.Peningkat ‘prestasi’ Belajar Kapita Selekta Fisika Sekolah dengan menggunakan peta konsep
·         Saputro, Budi.2013.Pengertian dan Bentuk-bentuk Karya Tulis
·         Sophia,S.2005.Petunjuk Sitasi serta Cantuman Daftar Pustaka
·         Kusmana, Suherti.2010.Merancang Karya Tulis.Rosbada.
·         Djajasudarma,Fatimah.2006.Wacana:Pemahaman dan Hubungan antar unsur.Bandung:PT Refika Aditma
·         Damarell,R.2006.Author-date(Harvard).Referencing Guide.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar